Selasa, 24 November 2009

gedung di sudirman

Desain yang unik dari gedung S.Widjojo Center di Jl. Jendral Sudirman - Jakarta adalah penggunaan pertama GRC untuk gedung di Indonesia, karena bahan bangunan konvensional lainnya tidak bisa memenuhi konsep desain yang diinginkan perencana.

Senin, 23 November 2009

bangunan unik

Memiliki bentuk yang unik karena bagian tengah yang kosong. Untuk membangun gedung semacam ini di perlukan tenaga ahli untuk membuat, merencanakan, dan menghitung secara tepat. Makin tinggi gedung pasti terjangan anginya lebih besar, sehingga dibutuhkan perhitungan yang sangat akurat. Bagian gedung yang kosong tersebut adalah ciri khas dan keunikan dari gedung tersebut.

Prinsip design

Keseimbangan: simetris

Irama: statis

Fokal point: bagian tengah gedung yg kosong

Skala: monumental

Proporsi: sesuai dengan lingkungan sekitar



Burj Dubai Tower : Gedung yang terletak di dubai ini diperkirakan akan menjadi salah satu gedung tertinggi di dunia. Bangunannya yang jauh ebih tinggi dari gedung gedung lain yang disekitarnya menyebabkan gedung ini terlihat berbeda. Dan itulah keunikan dan keindahan yang tertangkap saat melihat gedung ini.

Prinsip design

Keseimbangan: simetris

Irama: statis

Fokal point: gedung itu sendiri telah menjadi fokal point di lingkunganya karena ukuranya yang berbeda dengan yang lain

Skala: monumental

Proporsi: kurang proporsi karena ukuranya yang memang sangat unik


Gedung ini memiliki design yang unik, yaitu interior luar maupun dalamnya di design sengaja terbalik. Di beberapa tempat telah cukup banyak bangunan yang memiliki design terbalik. Dan itu merupakan design yang sangat unik.

Prinsip design

Keseimbangan: asimetris

Irama: statis

Fokal point: bentuk gedung yang unik

Skala: normal

Proporsi: sesuai dengan lingkungan sekitar


Gedung yang memiliki kurang lebih 1000 kaca ini cukup unik, karena ukuran dari kaca kacanya tidak semua sama, sehingga gedung akan tampak berlubang jika dilihat dari tempat yang cukup jauh.

Prinsip design

Keseimbangan: simetris

Irama: statis

Fokal point: kaca kaca pada gedung ini

Skala: normal

Proporsi: sesuai dengan lingkungan sekitar



Arsitektur modern dan Postmodern

Arsitektur modern dan Postmodern

Pengantar

Sepanjang sejarah manusia, arsitektur hanya mengalami satu kali perubahan yang mendasar, yaitu di saat hadirnya arsitektur modern. Sampai dengan masa Neo-klasik abad ke-19, arsitektur dianggap sebagai pengetahuan kesenian, yaitu seni bangunan. Artinya arsitektur dianggap sebagai suatu ‘olah rasa’ yang dibuat berdasarkan perasaan sebagai sumber idenya dan tidak ada rumusnya.
Merintis Modern

Di pertengahan abad ke-18, tahun 1750-an di Perancis, muncul orang-orang yang berambisi untuk menghasilkan arsitektur dengan menggunakan akal dan idenya sebagai sumber idenya, bukan seni dengan perasaan.

Beberapa nama tersebut adalah :

1. Boulle

2. Blondel,

3. Quatremere de Quincy
(Tipologi misalnya, dimunculkan pertama kali pada abad ke-18 oleh Quatremere de Quincy.)

Bagi mereka ini, arsitektur adalah olah pikir, bukan olah seni. Bagi dunia arsitektur, apa yang dilakukan oleh orang-orang Perancis ini adalah sebuah reformasi, perubahan. tak ayal lagi, sejarah menobatkan orang-orang ini sebagai the first modern. Dengan demikian, dapat saj dikatakan bahwa arsitektur modern ini sudah hadir pada abad ke-18 bukan abad ke-20. Tetapi, yang dimaksud arsitektur modern bukan karya arsitektur, bukan bangunan atau gedung tapi adalah ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur. Oleh sebab itu seringkali dikatakan bahwa pikiran-pikiran dasar/pokok mengenai arsitektur modern telah dimunculkan di abad ke-18.

Pikiran-pikiran dasar yang baru tadi, baru mendapat kesempatan untuk direalisasikan pada pertengahan abad 19, karena beberapa hal :

1. Di pertengahan abad 19 itu secara resmi pendidikan Arsitektur telah terbagi menjadi dua yaitu :
Ecole des Beaux Arts – yang mengajarkan arsitektur sebagai kesenian
Ecole Polytechnique – yang mengajarkan arsitektur sebagai ilmu teknik sipil

2. Munculnya industri bahan bangunan, yang mampu menghasilkan keseragaman ukuran dan kecepatan membangun. Kedua hal ini menjadi faktor yang sangat mendorong percepatan dari arsitektur modern tersebut.
Tahun 1851 di Inggris, diselenggarakan sebuah Expo , dimana gedung utamanya adalah rancangan dari seorang ahli botani. Gedung tersebut dikenal sebagai “Crystal Palace” karya Joseph Paxton yang oleh sejarah Arsitektur dinyatakan sebagai karya arsitektur modern yang pertama, karena dalam perwujudannya mampui memperlihatkan keberadan dari arsitektur yang mendominasikan unsur space sebagai. Sebelumnya, form merupakan unsur utama perancangan arsitektur.
Eiffel Tower karya Gustav Eiffel, seorang insinyur sipil.

Kesimpulan:

Ide tahun 1750: ide tentang Arsitektur adalah ‘olah pikir’ dan bukan ‘olah rasa’

Ide tahun 1851: ide tebtang Arsitektur adalah permainan ‘ruang’ dan bukan ‘bentuk’
Mo dern
Periode 1890 – 1930

Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilekukan oleh perorangan maupun oleh kelompok, Eksperimen tersebut, kalau diungkapkan sebagai sebuah pertentangan akan dapat dikatakan sebagai berikut ini.

arsitektur sebagai art vs arsitektur sebagai science

arsitektur sebagai form vs arsitektur sebagai space

rsitektur sebagai craft vs arsitektur sebagai assembly

arsitektur sebagai karya manual vs arsitektur sebagai karya machinal

Ya, Dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah arsitektur menjadi sekarang apa yang dikenal sebagai arsitektur modern. Antara 1890-1930 muncul berbagai macam pergerakan: art and craft, art noveau, ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School, dll.

Periode 40 tahun itu merupakan puncak sekaligus titik awal dari arsitektur modern.
Periode 1950-1960an

Dalam sejarah arsitektur, berakhirnya Perang Dunia II membawa perjalanan arsitektur dapat dibaca dari dua sisi yang saling berlawanan yakni:

a. Bagi mereka yang berpihak pada Teknologi dan Industrialisasi, tahun 1950-an dikatakan sebagai titik puncak kejayaan arsitektur modern.

b. Bagi mereka yang menempatkan arsitektur sebagai karya yang estetik dan artistik, tahun 1950-an dilihat sebagai titik awal kemerosotan arsitektur modern.

Mengapa tahun 50-an dikatakan sebagai puncak arsitektur modern (banyak dianut oleh pengikut arsitektur merupakan kerja ilmu dan teknologi)?

a. Karena tahun 50-an, segenap filosofi dan prinsip arsitektur sebagai ilmu telah dapat diformulasikan dengan sempurna dari ide sampai dengan realisasinya: bangunan kotak dan geometris murni, Platonic solid, menjadi ekspresi yang pas bagi arsitektur sebagai ilmu, karena dalam ilmu, yang disebut bentuk jikalau memenuhi aturan-aturan geometri, mis : lingkaran, bujursangkar, segitiga ( 2 matra/Dimensi ) dan bola, piramid, kubus ( 3 matra/Dimensi ).

b. Karya-karya arsitektur mampu dan sangat sempurna untuk mengekspresikan space/ruang (ciri utama ruang adalah: ada tapi tidak dapat dilihat ) yang diwakili oleh kaca lebar dan bidang-bidang polos (Kaca adalah elemen ruang yang sangat tepat untuk mewakili ruang, karena kaca juga memiliki ciri `ada tapi tak terlihat’. Bidang polos pun dianggap sebagai pengekspresi ruang).

c. Faktor lain yang mendukung Arsitektur Modern pd tahun 50-an: Mass Production.

Dengan produksi massal bahan bangunan oleh pabrik, terjadi 2 akibat:

Kecepatan membangun, dlm waktu singkat dapat menghasilkan bangunan.

Hal ini penting karena pada tahun 1945, Eropa sudah hancur akibat Perang Dunia.

Bahan bangunan dapat menembus batas budaya dan geografis, sehingga arsitektur menjadi Internasional dan bangunan-bangunan di dunia menjadi seragam.

Dengan kata lain, arsitektur menjadi sangat demokratis.

Mengapa tahun 50-an dikatakan sebagai kegagalan/ kemerosotan arsitektur modern (banyak dianut oleh pengikut arsitektur merupakan kerja seni dan estetika)?

Karena arsitektur telah kehilangan identitas/ ciri individual perancangnya. Tahun-tahun itu, nama yang dikenal orang adalah nama biro-biro arsitektur, bukan arsiteknya.

Walaupun arsitektur menjadi sangat demokratis, dalam masyarakat tidak bisa dihilangkan adanya hirarki atau kelas-kelas. Maka kata-kata demokratis itu sama saja bohong/ omong kosong.

Dengan maraknya produksi massal, pabrik-pabrik dapat menghasilkan bahan-bahan bangunan yang sejenis atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda.

Dengan hilangnya batas dunia, mengakibatkan hilangnya privacy.

Contoh: diterapkannya open plan, yang berarti anti privacy.

Karena penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simpel, bidang-bidang kaca lebar. Ciri ini juga disebut nihilism yang berarti tidak ada apa-apanya kecuali geometri dan bahan. (Dengan demikian, siapa pun bisa menjadi arsitek. Tidak ada bedanya arsitek atau bukan. Kalau sudah begini, apa gunanya sekolah arsitek?)

Keseragaman bentuk yang geometris menyebabkan pemandangan yang disharmoni, tidak menyatu dengan lingkungan. Terutama di Eropa, di mana bentukan yang geometrik dianggap merusak dan memperburuk wajah lingkungan yang masih kental dengan wajah-wajah neoklasik/pramodern.

Sekitar tahun 1960, pertentangan antara kedua aliran itu (pro dan kontra 1950) terjadi lagi. Inti masalahnya adalah:

“Untuk siapa sebenarnya arsitektur itu diciptakan?”

Maka tahun ini menjadi titik awal lahirnya Post-Modernisme yang melawan Modernisme dengan pernyataannya: Less is Bore.

Contoh: Brutalisme, aliran yang dianut oleh Paul Rudolph (salah satu proyeknya di Surabaya adalah Gedung Dharmala, tapi belum boleh dikatakan sebagai bangunan yang brutalistik).

Ada satu unsur lain di tahun 60-an yang cukup berpengaruh dalam dunia arsitektur namun baru diakui peranannya pada tahun 1990-an, yaitu: Mass Media. (media cetak, TV, film). Media massa menjadi bagian dari arsitektur karena Media menjadi wadah bagi kebebasan individual, alat diskusi/ pertukaran dan penyebar-luasan ide. Media massa menjadi pemicu timbulnya Pluralisme atau Kemajemukan yang menjadi bahan dasar Post-Modernisme.

Perbedaan karakter Modernisme dan Post-Modernisme:

Modernisme : singular, seragam, tunggal

Post-Modernisme : plural, beraneka-ragam, bhinneka
Datanglah Postmodern
APA dan SIAPAKAH ARSITEKTUR POST-MODERN ITU ?

Tidak ada satu jawaban pasti untuk pertanyaan itu.

Beberapa definisi Post-Modernisme adalah sbb:

Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan modernisme. Tapi kedua-duanya masih eksis.

Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/ karakter yang sama.

Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal yang benar dari Arsitektur Modern tetap dipakai.

Merupakan pengulangan periode 1890-1930.

Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.

Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur Modern (bagaikan Islam dan Kristen). Dengan demikian, dosen – dosen maupun arsitek yang mau berarsitektur postmodern harus mengubah sikap bukan mahasiswa yang disuruh dosen , tapi mahasiswa yang menyuruh dirinya sendiri.

bangunan tahan gempa

Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah mengeluarkan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) untuk konstruksi bangunan tahan gempa yang baru untuk daerah yang dinilai rawan bencana. Standarisasi konstruksi yang baru ini, menurut Kepala BSN, Bambang Setiadi, di Jakarta, Senin, merupakan penyempurnaan dari standarisasi konstruksi yang selama ini sudah ada karena adanya perubahan kawasan yang rawan bencana gempa. Dikatakannya, BSN telah mengirim surat pemberitahuan kepada pemerintah melalui Sekretariat Negara mengenai SNI baru untuk konstruksi bangunan tahan gempa itu. Menurut dia,

standarisasi ini penting karena konstruksi bangunan di daerah yang rawan gempa berbeda dengan konstruksi yang harus dipenuhi untuk pembangunan di daerah yang aman. "Kita ingin pemerintah daerah bisa mengimplementasikan

standarisasi konstruksi bangunan tahan gempa untuk setiap Izin Mendirikan Bangunan (IMB)." Selain kepada presiden, Standar konstruksi bangunan yang ini juga disampaikan kepada Sekretaris kabinet, dan para menteri yang terkait masalah bencana. SNI untuk konstruksi bangunan tersebut selama ini oleh departemen dikeluarkan dalam bentuk pedoman teknis, sedangka

n beberapa pemerintah daerah mengeluarkannya dalam bentuk peraturan daerah. Menurut Sekretaris Badan Litbang Departemen PU, Supardi, SNI terbaru ini memperbaiki zonasi daerah rawan bencana gempa, terkait dengan temuan

teknologi dan frekuensi gempa yang terjadi di satu daerah. "Beberapa daerah sudah membuat peraturan daerah, meski masih banyak yang be

lum memiliki SNI terkait konstruksi bangunan tahan gempa," katanya.

BANTALAN TAHAN GEMPA

Seismic Bearing



Penggunaaan Bantalan karet alam untuk melindungi bangunan terhadap gempa bumi, yang dikenal sebagi base isolation tampaknya akan semakin luas dan berkembang dimasa mendatang. Indonesia sebagai salah satu negara yang rawan gempa diperlu teknologi pembuatan bantalan tahan gempa. Balai Penelitian Teknologi karet Bogo

r sebagai Balai Penelitian mempunyai teknologi pembuatan bantalan tahan gempa yang digunakan untuk rumah tinggal maupun maupun gedung bertingkat. Bantalan yang digunakan untuk melindungi gempa bumi dibuat dari kombinasi lempeng

an karet alam dan lempeng baja. Bantalan tersebut dipasang disetiap kolom yaitu diantara pondasi dan bangunan. Karet alam berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa bumi sedangkan lempeng baja digunakan untuk menambah kekakuan bantalan karet sehingga penurunan bangunan saat bertumpu diatas bantalan karet tidak besar.

Prinsip kerja

Pengaruh gempa bumi yang sangat merusak struktur bangunan adalah komponen getaran karet horizontal. Getaran tersebut dapat menimbulkan gaya

reaksi yang besar, bahkan pada puncak bangunan dapat berlipat hingga mendekati dua kalinya. Oleh sebab itu apabila gaya yang sampai pada bangunan tersebut lebih besar dari kekuatan struktur maka bangunan tersebut akan rusak. Gaya reaksi yang sampai bangunan dapat dikurangi melalui penggunaan bantalan karet tahan gempa. Pada dasarnya cara perlindungan bangunan oleh bantalan karet tahan gempa dicapai melalui pengurangan getaran gempa bumi kearah horizontal dan memungkinkan bangunan untuk begerak bebas saat berlangusung gempa bumi tanpa tertahan oleh pondasi. Bantalan karet alam tersebut dapat mengurangi daya reaksi hingga 70%, karena secara alami karet alam memiliki sifat flek

sibilitas dan menyerap energi .

Hasil Uji sifat fisik dari Bantalan Karet

Tahan Gempa BPTK Bogor

Properties

Karet Bantalan

a

b

Hardness, Shore A

63

66

Tensile strenght, kg/cm2

242

262

Modulus 100%, kg/cm2

32

36

Modulus 300%, kg/cm2

132

129

Elongation at Break, %

500

510

Tear strenght, kN/m

71.8

Compression set 25%, at 70 ° C, 22 hrs, %

20.81


Ozone resistance 25 pphm, 20% strain, at 40 ° C,

72 hrs

No Cracks

Keterangan :
a = Uji Langsung
b = Uji setelah pengusangan pada 70 ° C, 168 jam


Gempa Yogyakarta 26 Mei 2006 membuat dusun Ngelepen di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman hancur, tanah turun hingga 4 meter. Hal tersebut membuat dusun tersebut tidak lagi dapat ditempati. Setelah dilakukan pendataan, penduduk kemudian dipindahkan dari lereng bukit ke daerah yang lebih landai. Mereka diberikan tempat baru dengan bangunan anti gempa hasil kerjasama World Association Of Non-Governmental Organizations (WANGO), The Domes For The World Foundation (DFTW) dan pemerintah Indonsia. Satu wilayah baru tersebut mulai dibangun November 2006, selesai Maret 2007 dan dinamakan New Ngelepen.